Kolaborasi BMKG Medan dan Deli Serdang dengan TDMRC USK pelajari Kaldera Toba

Diskusi Ilmiah BMKG Medan dan Deli Serdang dengan TDMRC USK dalam mempelajari Kaldera Toba
Perkembangan ilmu geofisika yang sangat cepat khususnya seismologi memberikan dampak signifikan terhadap sistem pemantauan gempa bumi. Sistem pemantauan gempa bumi saat ini telah berkembang cukup pesat dan memerlukan analisis yang berkelanjutan salah satunya mempelajari aktivitas kegempaan di wilayah Sumatra. Secara seismisitas, pulau Sumatra pernah dihantam gempa Aceh-Andaman pada 2004 dengan magnitudo 9.0 dan 2005 di Nias dengan magnitudo 8.5 yang mana keduanya diikuti tsunami. Selain itu, beberapa gempa pada patahan aktif dan bersifat merusak, salah satunya gempa Tarutung pada Oktober 2022.

Oleh karena itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan dan Stasiun Geofisika Deli Serdang menggandeng kampus Universitas Syiah Kuala (USK) untuk menganalisis data gempa bumi wilayah Toba dan menggambarkan model 3-Dimensi pada Jumat 15 Desember 2023. Pada Kesempatan tersebut, Kepala BBMKG Wil. I, Hendro Nugroho, menjelaskan pentingnya diskusi ilmiah ini karena membahas struktur tektonik dibawah Toba yang mana secara geologi telah erupsi tiga kali sejak 75 juta tahun lalu dan membentuk kaldera seluas 200 km dan pulau Samosir. Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang, Agus Riyanto, yang turut hadir menjelaskan bahwa hasil pemodelan tomografi bisa menjadi acuan untuk membangun shelter sensor seismik agar lebih tepat dan rapat sehingga gempa-gempa kecil dan bertipe swarm bisa ditangkap lebih baik.

bersama Prof. Muksin Umar dan Dr. Andrean Simanjuntak
dalam paparan seismisitas Sumatra
Sebagai pemateri, Prof. Muksin Umar dari Tsunami Disaster Mitigation Research Centre (TDMRC) USK menggambarkan secara detail komposisi kecepatan seismik yang berbeda dan berasosiasi dengan lokasi kaldera Toba. "Hal tersebut diperoleh setelah kita menggabungkan data dari penelitian yang berbeda selama 20 tahun" tambah Muksin. "Pemodelan tomografi ini merupakan paling baru yang dilakukan sehingga kita yakin bisa mempelajari secara dinamis perkembangan kaldera Toba dari waktu ke waktu" tambah Dr Andrean Simanjuntak sebagai peneliti BMKG.

Lebih lagi, "kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan analisis dalam pemantauan aktivitas gempa bumi" ungkap Lewi Ristiyono sebagai penanggung jawab bidang geofisika BBMKG wil. I Medan. Lewi juga menambahkan kegiatan berikutnya akan menghasilkan suatu kajian seismisitas yang dilengkapi dengan program mitigasi bencana berkelanjutan.
Editor :Andre
Source : Balai BMKG Wilayah I Medan