Gempa Mentawai Kembali Terjadi
Rentetan Gempa Mentawai Timbulkan Kerusakan, Masyarakat Dihimbau Tetap Waspada

Peta Shakemap Gempa Mentawai ; Foto :BMKG
Mentawai - Kerusakan bangunan akibat gempa Mentawai kembali terjadi lagi setelah gempa terakhir terjadi pada Senin (12/9) pukul 01.00 dini hari dengan Magnitudo 4.9. Total kerusakan bertambah yang mengakibatkan kerusakan bangunan enjadi 6 unit.
Gempa tersebut terjadi di laut sekitar 147 km pada arah Barat Laut Kep. Mentawai pada kedalaman 10 km. Gempa tersebut dirasakan IV-V MMI di Sagulubeg, III MMI di Padang dan Padang Panjang dari rilis gempa dirasakan yang dikeluarkan oleh BMKG.
Sekitar 868 jiwa yang berasal di dua dusun di Desa Muara Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara melakukan evakuasi mandiri untuk meminimalisir gempa berikutnya.
Pantauan dari BMKG, aktivitas gempa signifikan setelah hari Senin tidak terjadi lagi dan masyarakat bisa lebih tenang dan tetap waspada.
Afryanti Simangunsong, salah satu seismologist BMKG, ketika dihubungi dan ditanyakan perihal gempa Mentawai, menjelaskan bahwa kondisi tektonik aktif dari zona subduksi telah membangkitkan gempa-gempa besar sepanjang pesisi barat Sumatra.
Pada sistem tektonik Sumatra, jelas Afryanti, gempa bumi Mentawai merupakan tipe gempa interface yang berasal dari aktivitas tektonik kerak bumi di lempeng oseanik yang menunjam lempeng benua Eurasia.
Tunjaman tersebut telah mencipatkan busur depan kepulauan seperti Simeleu, Mentawai, Nias, dan sebagainya serta sebaran gunung Api disepanjang Pulau Sumatra. Selain itu, akibat subduksi yang terjadi, patahan Sumatra sepanjang 1900 km terbentuk dari Aceh sampai Lampung.
Afryanti juga menambahkan zona megathrust Mentawai menjadi salah satu studi yang lama diteliti karena terdapat zona seismik gap yang mana aktivitias kegempaan cukup jarang terjadi dan berpotensi membangkitkan gempa signifikan.
"Akan tetapi, masyarakat tetap waspada dan tenang dalam menyikapi hal terebut sehingga tidak timul kepanikan," tambah Afryanti.
Editor :Andre